TIDAK ADA PEROMBAKAN KABINET


Liputan6.com, Sleman: Kader Partai Keadilan Sejahtera yang juga Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri yakin koalisi akan tetap solid hingga 2014 dan tidak akan ada reshuffle atau perombakan kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. "Jika saat ini ada perbedaan khusunya antara PKS dan koalisi itu merupakan hal yang biasa, hal itu justru menjadi pelajaran berharga bagi koalisi itu sendiri," ujarnya kepada wartawan di Sleman, Sabtu (26/2).
Menurut Salim, koalisi itu merupakan sebuah kombinasi dan selama ini telah berjalan dengan baik. "Koalisi di Kabinet Indonesia Bersatu II sejak awal dibangun bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan program yang disusun bersama, berjalan sesuai target," katanya.
Terkait wacana reshuffle terhadap dirinya, menurut Mensos semuanya dikembalikan kepada presiden. "Reshuffle itu kan hak prerogratif presiden biar presiden yang memutuskan apakah mau ada reshufle atau tidak. Jika ada siapa yang mau di reshuffle juga hak Presiden," katanya. Ia mengatakan, apa yang terjadi saat ini baik terkait dengan dukungan PKS terhadap angket Century maupun mafia pajak diharapkan tidak sampai mengurangi soliditas koalisi karena PKS memiliki alsan sendiri untuk mendukung dua angket tersebut. "Kami harap koalisi ini masih tetap solid dan utuh sampai 2014 mendatang, perjalanan masih jauh," katanya. (Ant/ARI)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pesan SBY ke Hosni Mubarak



Presiden SBY (Biro Pers Istana Presiden/Abror Rizki)
 
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan Indonesia akan mengambil inisiatif untuk membantu Pemerintah Mesir menyelesaikan krisis politik yang terjadi saat ini.

SBY pun kemudian mengirim surat kepada Pemerintah Mesir untuk berbagi pengalaman, seperti yang dialami Indonesia tahun 1998 silam.

"(Surat) isinya tiada lain adalah keinginan Indonesia untuk berbagi, atau sharing pengalaman ketika Indonesia mengalami hal yang sama. Transisi demokrasi, dan kemudian membawa perubahan berakhirnya tata pemerintahan sebelumnya, ke tata pemerintahan yang baru," kata Presiden SBY di Kantor Presiden, Senin 7 Februari 2011.

Surat itu telah dibawa oleh Ketua Satuan Tugas Evakuasi Warga Negara Indonesia di Mesir Hassan Wirajuda. Namun hingga saat ini Hassan Wirajuda yang merupakan bekas Duta Besar Indonesia untuk Mesir juga masih mencari jalan agar surat sampai kepada Pemerintah Mesir yang masih berada di bawah kekuasaan Presiden Hosni Mubarak.

"Yang penting message, pandangan, dan rekomendasi bisa sampai, kiranya bisa menjadi perbandingan. Indonesia pernah mengalami hal yang sama, dan mengalami reformasi dan transisi demokrasi, sebagaimana yang berlangsung hari ini," ucap Presiden.

Walau demikian, SBY mengatakan Indonesia tetap menghormati kedaulatan Mesir sebagai negara dan bangsa yang berdaulat. Indonesia berharap Mesir dapat menyelesaikan masalah dalam negerinya secara bihjak dan tepat, serta menghindari kekerasan dan korban yang tidak semestinya terjadi.

"Kami memberi dorongan agar Mesir bisa mengatasi permasalah dalam negerinya sendiri," tutur SBY. "Kami sebagai negara sahabat yang memiliki hubungan yang baik, sejak awal kemerdekaan," lanjutnya.

Sumber : VIVAnews

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS